SeputarPadi - Cara Mengatasi Wereng - Permasalahan lapang yang dihadapi petani merupakan inspirasi program Dinas Pertanian Kab. Jombang. Sesuai kaedah pelayanan public lembaga pemerintah dimana setiap aspirasi dan keluhan masyarakat menjadi landasan pelayanan bagi masyarakat. Berbagai permasalahan yang muncul dilapang perlu kiranya menjadi skala prioritas dengan berbagai pertimbangan dalam rangka penanganannya.
Kepala Dinas Pertanian Kab. Jombang Hadi Purwantoro mengungkapkan, untuk menangani permasalahan lapang yang dinamis maka inovasi teknologi menjadi alat handal untuk mengatasi hal tersebut. Semakin tingginya tantangan pembangunan pertanian kedepan maka perlu diperhitungkan pula penanganan permasalahan dengan tepat, efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan kajian mendalam untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang ada.
Kelompok Budaya Kerja (KBK) Si aktiv Dinas Pertanian Kab. Jombang merupakan kelompok kecil yang dibentuk dalam rangka melakukan kajian lapang secara ilmiah. Tambah Pak Bambang selaku Kabag Organisasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi dan mengawal pelaksanaan kebijakan para pejabat berwenang dalam mengatasi permasalahan lapang yang menjadi prioritas pemecahan.
Berdasarkan hasil kajian lapang musim lalu, Permasalahan hama wereng ternyata masih menjadi keluhan utama petani Jombang yang harus dipecahkan. Melalui tujuh langkah dan tujuh alat analisa, KBK Si Aktiv menggunakan Jamur Beauveria bassiana untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jamur ini merupakan musuh alami bagi hama wereng. Dalam dunia pertanian dikenal dengan istilah Agens hayati atau musuh alami. Hal ini senada dengan Visi Dinas Pertanian yang mengarahkan pembangunan pertanian secara berkelanjutan. Ungkapkan Ketua KBK Si Aktiv Rudi Priono disela sela kegiatannya. Kelestarian lingkungan menjadi salah satu pertimbangan dalam memberikan kebijakan teknis dilapang, imbuhnya.
Beauveria bassiana merupakan jamur yang mampu berkembang biak dengan menginfeksi wereng batang coklat dan beberapa hama lain. Pada kondisi lembab tetapi cukup sinar matahari menjadikan ekosistem sangat mendukung perkembangbiakan wereng. Hal ini biasanya disebabkan pada kondisi iklim yang basah di area lahan pertanian. Sebenannya hal ini bisa diminimalisir dengan jarak tanam yang lebih lebar antara 25 x 30 Cm. Selain itu kebiasaan petani untuk menggenang tanaman dengan air juga memicu tingkat serangan selain penggunaan varietas yang tidak tahan serangan wereng.
Hal inilah yang dilakukan Dinas Pertanian Kab. Jombang melalui KBK Si Aktiv untuk mengatasi permasalahan petani. Dari hasil yang dicapai ternyata mampu memikat hati Tim Juri dalam presentasi Lomba Gelar Budaya Kerja yang dilakukan oleh Biro Organisadi Provinsi Jatim di Kota Kediri Jawa Timur bulan lalu. Event ini diikuti oleh sekitar 60 Tim KBK dari SKPD lingkup Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se Jawa Timur. Peringkat II pun bisa diraih KBK Si Aktiv dengan penghargaan yang diberikan secara langsung oleh Gubernur Jatim Pak De Karwo tanggal 18 Nopember lalu. Penerimaan penghargaan inipun di saksikan secara langsung oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan RB Yudi Crisnandi serta seluruh Bupati dan Walikota se Jatim.
Nyono Suharli selaku Bupati Jombang menambahkan, dalam pembangunan pertanian kedepan mutlak diperlukan konsep berbasis ramah lingkungan untuk menopang pertanian berkelanjutan. Ekosistem yang seimbang, dimana rantai makanan bisa berperan dengan baik akan mengurai berbagai resiko hama penyakit dalam kegiatan budidaya pertanian.
Silahkan lihat dengan seksama penjelasan tentang spora Beauveria Bassiana berikut ini:
Kepala Dinas Pertanian Kab. Jombang Hadi Purwantoro mengungkapkan, untuk menangani permasalahan lapang yang dinamis maka inovasi teknologi menjadi alat handal untuk mengatasi hal tersebut. Semakin tingginya tantangan pembangunan pertanian kedepan maka perlu diperhitungkan pula penanganan permasalahan dengan tepat, efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan kajian mendalam untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang ada.
Kelompok Budaya Kerja (KBK) Si aktiv Dinas Pertanian Kab. Jombang merupakan kelompok kecil yang dibentuk dalam rangka melakukan kajian lapang secara ilmiah. Tambah Pak Bambang selaku Kabag Organisasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi dan mengawal pelaksanaan kebijakan para pejabat berwenang dalam mengatasi permasalahan lapang yang menjadi prioritas pemecahan.
Berdasarkan hasil kajian lapang musim lalu, Permasalahan hama wereng ternyata masih menjadi keluhan utama petani Jombang yang harus dipecahkan. Melalui tujuh langkah dan tujuh alat analisa, KBK Si Aktiv menggunakan Jamur Beauveria bassiana untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jamur ini merupakan musuh alami bagi hama wereng. Dalam dunia pertanian dikenal dengan istilah Agens hayati atau musuh alami. Hal ini senada dengan Visi Dinas Pertanian yang mengarahkan pembangunan pertanian secara berkelanjutan. Ungkapkan Ketua KBK Si Aktiv Rudi Priono disela sela kegiatannya. Kelestarian lingkungan menjadi salah satu pertimbangan dalam memberikan kebijakan teknis dilapang, imbuhnya.
Beauveria bassiana merupakan jamur yang mampu berkembang biak dengan menginfeksi wereng batang coklat dan beberapa hama lain. Pada kondisi lembab tetapi cukup sinar matahari menjadikan ekosistem sangat mendukung perkembangbiakan wereng. Hal ini biasanya disebabkan pada kondisi iklim yang basah di area lahan pertanian. Sebenannya hal ini bisa diminimalisir dengan jarak tanam yang lebih lebar antara 25 x 30 Cm. Selain itu kebiasaan petani untuk menggenang tanaman dengan air juga memicu tingkat serangan selain penggunaan varietas yang tidak tahan serangan wereng.
Hal inilah yang dilakukan Dinas Pertanian Kab. Jombang melalui KBK Si Aktiv untuk mengatasi permasalahan petani. Dari hasil yang dicapai ternyata mampu memikat hati Tim Juri dalam presentasi Lomba Gelar Budaya Kerja yang dilakukan oleh Biro Organisadi Provinsi Jatim di Kota Kediri Jawa Timur bulan lalu. Event ini diikuti oleh sekitar 60 Tim KBK dari SKPD lingkup Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se Jawa Timur. Peringkat II pun bisa diraih KBK Si Aktiv dengan penghargaan yang diberikan secara langsung oleh Gubernur Jatim Pak De Karwo tanggal 18 Nopember lalu. Penerimaan penghargaan inipun di saksikan secara langsung oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan RB Yudi Crisnandi serta seluruh Bupati dan Walikota se Jatim.
Nyono Suharli selaku Bupati Jombang menambahkan, dalam pembangunan pertanian kedepan mutlak diperlukan konsep berbasis ramah lingkungan untuk menopang pertanian berkelanjutan. Ekosistem yang seimbang, dimana rantai makanan bisa berperan dengan baik akan mengurai berbagai resiko hama penyakit dalam kegiatan budidaya pertanian.
Silahkan lihat dengan seksama penjelasan tentang spora Beauveria Bassiana berikut ini:
Sumber:
http://pertanian.jombangkab.go.id/berita-dinas/program-kegiat/435-kendalikan-wereng-dengan-jamur-siaktiv-diperta-runner-up-jatim
Posting Komentar untuk "Cara Mengendalikan Hama Wereng dengan Jamur Beauveria Bassiana"